Cari di blog ini


Shoutbox

Keluh Kesah Kehidupan

Oleh: Ustadz Muhammad Na’im, Lc

Tanya:
Kenapa hidup saya masih terseok-seok? Padahal saya tidak maksiat dan saya shalat jama’ah lima waktu rajin. Bahkan rawatib selalu saya kerjakan dan kadang tahajud juga?

Jawab:
Hidup di dunia bagi seorang muslim adalah merupakan cobaan dan ladang untuk beramal baik (Al-Mulk : 2) Suka, duka, senang, sedih, bahagia, dan sengsara bagi seorang muslim adalah kebaikan, sebagaimana sabda Rosulullah shalallhu ‘alaihi wasallam : sangat mengagumkan perkara seorang mu’min, sesungguhnya semua urusannya adalah baik dan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mu’min, jika mendapatkan sesuatu yang meyenangkan maka dia bersyukur, dan itu baik baginya. Dan jika terkena musibah maka dia bersabar dan itu kebaikan untuknya”
Maka kepada penannya dan semua kaum muslimin, hendaknya menjadikan hidupnya antara sabar dan syukur. Kita bisa menjalankan ketaatan dan bisa meningalkan maksiat adalah kenikmatan dari Allah Ta’ala. Maka janganlah melihat kebahagiaan itu diukur dengan dunia. Apalagi sampai mengatakan “saya sudah menjalankan ketaatan , tidak pernah maksiat, selalu berdo’a, tapi masih juga susah..” perkataan seperti ini adalah termasuk maksiat, karena terburu-buru meminta disegerakan untuk dikabulkannya keinginannya. Seorang mu’min hendaknya yakin kalau do’anya kepada Allah akan dikabulkan cepat atau lambat..
“dan Tuhanmu berfirman: berdo’alah kamu kepadaku niscaya akan ku perkenankan bagimu”(QS. Ghafir:60)
“Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang aku. Maka (jawablah)bahwasannya aku adalah dekat, aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepadaku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran “ (QS. Al-Baqarah:186)
Dan harus yakin bahwa Allah tidak akan mengingkari janji-Nya
“Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji” (QS. Ali-Imran:9)
Dan do’a itu sendiri merupakan ibadah , sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam
“Do’a itu adalah  ibadah” (Hadits riwayat At-Tirmizi dalam Al-Jami’ Ash-Shahih)
Allah maha tahu akan maslahat hamba-Nya. Karena itu terkadang permohonan seorang hamba disegerakan dikabulkan atau ditunda sebagai simpanan kebaikan baginya di akherat. Maka jangan putus asa dari rahmat Allah.
Sebaliknya, bagi orang kafir semua kebaikannya dibalas oleh Allah di dunia dengan diberi harta berlimpah, tidak ada musibah, dan sebagainya. Agar ketika dia mati tidak ada sedikitpun kebaikan bersama dia, kemudian tidak ada balasan kecuali neraka dengan kekafirannya. Nas alullahas salamata wal ‘afiah. Karena itu, hendaknya seorang muslim yang beriman selalu mensyukuri nikmat Allah ketika bisa menjalankan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan karena tiu merupakan taufik dari Allah. Dan ingatlah itu adalah kenikmatan yang besar yang tidak bisa diukur dengan dunia dan seisinya. Semoga Allah memberi keteguha hati dan kesabaran kepada penanya dan kita semua, serta istiqomah sampai kita menghadap kepada-Nya amin yaa mujibas saa’imin.
(Buletin Istiqomah Edisi No 31 Masjid Jajar, Solo Rubrik: Tahukah Anda?)

Artikel yang berkaitan



No comments:

Post a Comment

English
French
German
Spain
Italian
Dutch
Russian
Brazil
Japanese
Korean
Arabic
Chinese Simplified