Cari di blog ini


Shoutbox

Membantu Teman Membuat Gambar

Assalamu'alaykum, ana mau tanya,
Apakah hukum MEWARNAI gambar? apakah bisa disamakan dengan Membuat gambar?
ana diminta teman ana untuk mewarnai gambarnya untuk keperluan lomba, dan akhirnya ana menyanggupi (tentu pada awalnya ana menolak)
Pertimbangan ana saat itu adalah, apabila tidak membantunya, ana takut dijauhi teman-teman ana itu. padahal mereka baik, dan ana berharap masih bisa mengajak mereka pada manhaj ini. Mohon Jawaban dan nasihat bijak dari ustadz.


Jawaban:
بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين و صلى الله و سلم و بارك على نبينا محمد و آله و صحبه أجمعين, أما بعد:

1. Agama Islam melarang untuk saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan, Allah Ta’ala berfirman:


{وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [المائدة: 2]


Artinya: “Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. QS. Al Maidah: 2.

2. Agama Islam melarang seseorang menggambar makhluk bernyawa.


عَنْ أَبِى جُحَيْفَةَ قَالَ لَعَنَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - الْوَاشِمَةَ ، وَالْمُسْتَوْشِمَةَ ، وَآكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ ، وَنَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ ، وَكَسْبِ الْبَغِىِّ ، وَلَعَنَ الْمُصَوِّرِينَ .


Abu Juhaifah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah melaknat wanita yang membuat tato dan wanita-wanita yang meminta dibuatkan tato, pemakan riba dan pemberinya, dan melarang tentang penjualan anjing, upah berzina serta melaknat Al Mushawwirin (penggambar makhluk hidup)”. HR. Bukhari.


عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ ».


Artinya: “Abdllah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Manusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat adalah Al Mushawwir (para penggambar makhluk hidup). HR. Bukhari dan Muslim.

3. Agama Islam mengajak kita untuk lebih mengedepankan mencari ridha Allah Ta’ala daripada ridha manusia.
Aisyah radhiyallahu ‘anha istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, pernah menulis surat kepada Mu’awiyah radiyallahu ‘anhu, di dalam surat itu tertulis:


سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ ». وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ.


Artinya: “Semoga keselamatan atasmu, Amma ba’du, sesungguhnya aku pernah mendengar RAsulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang mencari ridha Allah dengan mendapatkan kemurkaan manusia, maka Allah akan mencukupkannya dari butuh kepada manusia, dan siapa yang mencari ridha manusia dengan mendapatkan kemurkaan Allah, maka Allah mewakilkan urusannya kepada manusia”. Semoga keselamatan atasmu. HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani.
Di dalam lafazh yang lain:


من التمس رضا الله بسخط الناس رضى الله عنه وأرضى عنه الناس ومن التمس رضا الناس بسخط الله سخط الله عليه وأسخط عليه الناس


Artinya: “Siapa yang mencari ridha Allah dengan mendapatkan kemurkaan manusia, maka Allah akan meridhainya dan menjadikan manusia ridha kepadanya, dan siapa yang mencari ridha manusia dengan mendapatkan kemurkaan Allah, maka Allah murka kepadanya dan menjadikan manusia murka kepadanya”. HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib.

Sesudah mukaddimah ini, maka haram bagi antum untuk membantu teman yang lagi membutuhkan antum dalam permasalahan yang ditanyakan di atas. Wallahu a’lam.
oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc

Artikel yang berkaitan



No comments:

Post a Comment

English
French
German
Spain
Italian
Dutch
Russian
Brazil
Japanese
Korean
Arabic
Chinese Simplified